Sunday 1 March 2015

NAMA -NAMA DAN GARIS BESAR KANDUNGAN AL-QUR’AN



NAMA -NAMA DAN GARIS BESAR KANDUNGAN
AL-QUR’AN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu  : Dra.Hj.Yuyun Afandi ;Lc.MA

Oleh:

1.      Reni Megawati                   (131311012)
2.      Sukmawati maghfurina H  (131311013)
3.      Ristian janur P                    (131311014)
4.      Ima nurhalimah                  (131311015)
5.      Dian Ardi S.                       (131311016)

                        FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
                  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

                   I.   PENDAHULUAN

         Kitab suci Alquran adalah sumber inspirasi petunjuk kehidupan umat islam.
Al Qur’an  yang telah diturunkan beberapa abad yang lalu, tepatnya pada tahun ke-40 dari lahirnya nabi Muhammad SAW. Al Qur’an merupakan sumber utama dalam penentuan hukum Islam. “Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” Ayat di atas menunjukkan bahwa  tiada keraguan di dalam Al Qur’an yang telah diturunkan beberapa abad yang lalu. Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa orang-orang yang ragu akan kebenaran Al Qur’an berarti salah satu syarat taqwa belum tercapai. Dapat ditarik benang merah, yaitu sebagai seorang muslim diwajibkan untuk mempercayai kebenaran Al Qur’an, karena Al Qur’an memang benar dan dapat dibuktikan kebenarannya sebagai cahaya dan petunjuk.Namun untuk membuktikan kebenaran memerlukan ilmu-ilmu pendukung, di antarnya adalah nasikh mansukh, asbabun nuzul dan lain sebagainya yang terkumpul dalam ulum Al Qur’an. Dengan disiplin ilmu inilah dapat dibuka kebenaran-kebenaran Al Qur’an yang masih diragukan itu.’kita dapat mengetahui salah satunya nama nama dan garis besar kandungan alqur’an.Kemujmalan Al Qur’an  yang sempat menjadi momok yang menakutkan bagi pembeda Al Qur’an dapat teratasi dengan adanya disiplin ilmu Ulumul Qur’an.
                                                           
    II.            RUMUSAN MASALAH

1.       Bagaimanakah  pengertian  Al-Qur’an dan sebutkan nama-namanya  ?
2.       Apa sajakah sifat-sifat Al-Qur’an?
3.       Apa yang membedakan antara nama-nama dan sifat-sifat Al-Qur’an?
4.       Sebut dan jelaskan Garis besar kandungan  Alqur’an ?






            
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Nama-Nama Al-Qur’an
            Pengertian alqur’an secara etimologi (bahasa)  Para ulama telah berbeda pendapat didalam menjelaskan kata alqur’an dari sisi derivasi (isytiqaq) yaitu cara melafalkan apakah memakai hamzah atau tidak, dan apakah ia merupakan kata sifat atau kata jadian.Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkannya menggunakan hamzah pun telah terbagi menjadi dua [1].Sebagian diantaranya berpendapat bahwa Al lihyani, berkata bahwa kata “Al Qur’an”  kata dasar dari qoro (membaca)[2]qoroa-yaqrou-qurananwa qiroatan. Kata ini kemudian dijadikan sebagai nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW. Penamaan ini masuk dalam kategori “tasmiyah al maf’ul bi al-mashdar”(Penamaan isimmaf’ul dengan isim mashdar). Mereka merujuk firman Allah Q.S AlQiyamah:17-18 “Sesungguhnya atas tanggungan kami lah mengumpulkannya (didadamu)dan(membuatmu pandai)membacanya telah.Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu”.(QS.Al Qiyamah 17-18).
            Sebagian dari mereka, diantaranya Al zujaj, menjelaskan bahwa kata “Al Qur’an” merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar “al qara” yang artinya menghimpun. Kata sifat ini kemudian dijadikan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
        Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan kata Alqur’an dengan tidak menggunakan hamzah pun terpecah menjadi dua kelompok :
a.       Sebagian dari mereka, diantaranya adalah Al Asy’ari, mengatakan bahwa kata Al quran diambil dari kat kerja “Qarana”(menyertakan) karena Alqur’an menyertakan surat, ayat-ayat dan huruf-huruf.
b.       Alfarra’ menjelaskan bahwa kata “Alqur’an” diambil dari kata dasar “Qara’in”(penguat) karena Alqur’an terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan, dan terdapat kemiripan antara satu ayat dan ayat-ayat lainnya.       
            Pendapat lain bahwa Al Qur’an sudah merupakan sebuah nama personal (al-‘alam asy-syakhsyi), bukan merupakan derivasi,bagi kitab yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Para ulama telah menjelaskan bahwa penamaan itu menunjukkan bahwa Al Qur’an telah menghimpun intisari kitab-kitab Allah yang lain, bahkan seluruh ilmu yang ada.[3]
Pengertian Alquran secara Terminologi (istilah) :
a) Menurut Manna’ Al Qaththan
Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan membacanya sebagai     ibadah[4]
 b) Menurut Al Jurjani
 Yaitu kitab yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, yang ditulis didalam mushaf dan            yang diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.
c)  Menurut Abu Syahbah
Kitab Allah yang diturunkan baik lafazh maupun maknanya kepada Nabi terakhir,Muhammad SAW, yang diriwayatkan secara mutawatir, yakni dengan penuh kepastian dan keyakinan(akan kesesuaiannya dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad), yang ditulis pada mushaf yang dimulai dari awal surat Al fatihah sampai akhir surat Annas.[5]
d) Menurut Pakar ahli Fiqih ,Ushul Fiqih, Bahasa Arab
Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabinya, Muhammad, yang lafazh-lafazhnya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir,dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al Fatihah sampai surat AnNas.[6]
e)      Menurut prof TM Hasby ash Shidqi
Wahyu yang diterima malaikat jibril dari Allah SWT dan disampaikan kepada Rosul Nya  Muhammad saw ,yang tidak dapat di tandingi oleh siaapapun yang diturunkan berangsur angsur lafadz dan ma’nanya ,di nukilkan dari Muhammad SAW kepada kita untuk umatnya dengan jalan mutawatir ,dan tertera sempurna ma’nanya sedang membacanya diberi pahala ,karena membaca Alquran di hukumkan sebagai ibadah .[7]
Nama-Nama Al Qur’an:  Di dalam kitab Al-Ithahan karangan As-Suyuty, diterangkan bahwa Abul Ma’ali Syaizalah  Al-Burhan fi Musykilatil Qur’an (wafat tahun 494 H) menyebutkan 55 buah nama untuk Al-Qur’an.[8] Bahkan Abul Hasan Al-Haraly (wafat tahun 647) menerangkan bahwa lebih dari 90 nama untuk Al-Qur’an.[9]
Dr. Subhi Al-Salih berpendapat bahwa sebagian ulama berlebih-lebihan di dalam menghitung jumlah nama-nama untuk Al-Qur’an, sebab mereka mencampur-adukkan antara nama dan sifatnya.[10]
Al Qadhi Abu al ma’aliy Syaidzalah bin Abdu al Malik, seperti dikutip Al Zarkasyi didalam Al Burhan(jilid 1, hal. 273) mengatakan AlQur’an memiliki 55 buah nama. Untuk mendukung pendapatnya ini, Ibnu Abd al Malik menggunakan ayat-ayat Al Qur’an. Diantaranya adalah:
1.      Kitab (Al Dukkan, ayat 1 dan 2)
2.      Qur’an (Al Waqi’ah, ayat 77)
3.      Kalam (Al Taubah,ayat 6)
4.      Nur (Al Nisa’, ayat 174)
5.      Hudan (Luqman, ayat 3)
6.      Rahmah (Yunus, ayat 58)
7.      Furqan (Al Furqan, ayat 1)
8.      Syifa’ (Al Isra’, ayat 82)
9.      Maw’izhah (Yunus, ayat 57)
10.    Dzikra (Al Anbiya’, ayat 50)
11.    Karim (Al Waqi’ah, ayat 77)
12.    Ali (Azzukhruf, ayat 41)
13.    Hikmah (Al Qamar, ayat 5)
14.    Hakim (Yunus, ayat 1 dan 2)
15.    Muhaymin (Al Ma’idah, ayat 48)
16.    Mubarak (Shad, ayat 29
17.    Habl (Ali Imron, ayat 18.    Shirath (Al An’am, ayat 153)
19.    Al Qayyim (Al Kahfi, ayat 1 dan 2)
20.    Al Fadla (AT Thoriq: 13)
                Nama-nama Al Qur’an yang di sodorkan Ibnu Al Malik memang maknanya bagus tetapi ada kesan dipaksakan. Ambillah misal Rahmat. Ibnu al Malik mengambil kata ini untuk nama Al qur’an dari sebuah ayat Al Qur’an juga. Logikanya karena orang yang memahaminya mendapat rahmat. Dan ayat yang dijadikan dalilnya, surah yunus, ayat 58
“Katakanlah dengan karunia Allah dan Rahmatnya, hendaklah mereka bergembira”.
 Rahmat Allah memang sesuatu yang diharapkan oleh semua orang yang beriman. Tetapi, rahmat bukanlah kitab suci kaum muslimin, atau nama lain dari Alqur’an. Nama yang lebih relevan untuk nama lain Al qur’an adalah:[11]

1.      Al kitab, dinamai demikian karena ayat-ayat Al Qur’an tertulis dalam bentuk kitab. Menurut pengertian dari beberapa ayat Al qur’an lainnya ( surah Al furqan ayat 35 dan Maryam ayat 30). Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Injil untuk Nabi isa, juga disebut Al kitab. Dan penganut agama yang memegang kedua kitab ini disebut al Kitab.
kitab itu tidak ada keraguan padanya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al Baqarah :2)
2.    Al Furqan, yang berati pembeda, Alqur’an menjelaskan antara hak dan yang batil,antara yang benar dan yang salah,dan antara yang baik dan yang buruk( Al Furqan ayat 1).
 “Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al Furqan kepada hambanya(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”.(Al Furqan: ayat 11).
3.      Al Dzikr, disebut Al dzikr yang berarti peringatan, menurut Al Zarkasyi, karena Alqur’an mengandung peringatan-peringatan, nasehat-nasehat, serta informasi mengenai umat yang telah lalu dan peringatan, nasehat juga bagi orng yang bertaqwa( Al Nahl :44)
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al Dzikr
4.      Al Mushhaf Allah menyebut shuhuf untuk kitab-kitab
  “Sesungguhnya ini terdapat dalam shuhuf yang terdahulu. Yaitu Shuhuf Ibrahim dan Musa.”  (Al A’la, ayat 18-19).
               Dahulu pada zaman Rasulullah SAW. Para sahabat menulis Al qur’an pada kayu, batu, kulit dan pelepah kurma.[12] Benda-benda yang telah ditulisi dengan ayat-ayat Al qur’an itu disebut Shuhuf. Setelah shuhuf-shuhuf itu dikumpulkan dan digabung menjadi satu, maka para sahabat menyebutnya Mushhaf. Misalnya mushaf Ali dan Mushaf Abdullah bin Mas’ud.
               Sebutan Mushhaf menjadi populer setelah Ustman bin Affan membentuk Panitia Penghimpun Ayat- ayat Alqur’an dan mendistribusikan mushaf- mushaf salinan ke beberapa wilayah kekuasaan islam[13]. Sejak itu, pengertian Al Mushhaf berkembang menjadi sebuah nama yang memberi identitas pada “Kalam Allah” yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis didalam lembaran-lembaran, membacanya merupakan ibadah, susunan kata dan isinya mu’jizat, dinukil secara mutawatir.

B.     SIFAT—SIFAT AL-QUR’AN
1.                            Al-Qur’an sebagai Nuur (cahaya)
2.                                                                                                                                                                     Al-Quran sebagai Mubiin (menjelaskan atau menerangkan) firman Allah dalam Q.S.Annisa:174
“Sesungguhnya telah dating untukmu (umat islam)keterangann dari Tuhanmu da telak kami turunka kepadamu nuur (cayaha) yang menerangi”.(Surat Annisa :174).
3.                                                                                                                                                                     Hudan (Petunjuk)
4.                                                                                                                                                                     Syifaa-un (Obat)
5.                                                                                                                                                                     Rahmatun (Rahmatun)
6.                                                                                                                                                                     Mau’izhatun (pelajaran hati) Q.S. Yunus:57
“Wahai manusia! Suudah dating kepadamu pelajaran hati dari Tuhannmu, obat bagi apa yang dalam dada,petunjuk dan rahamat bagi  orang-orang yang beiman.( Surat Yunus:57).
7.                                                                                                                                                                     Basyiirun (pengemberikan)
8.                                                                                                                                                                     Nadziirun (pemberi nasihat mana yang baik dan mana buruk) firman allah dalam QS : Al-Baqarah:119
9.                                                                                                                                                                       “sesungguhnya KAMI telah mengutus engkau ( muhamad ) dengan kebenaran sebagai pemberi kabar gembira, pemberi nasehat, dan kamu tidak diminta tanggung jawab mengenai penghuni-penghuni neraka jahim. ( Surat Al-Baqarah : 119 ).
10.                        Diberi  berkah
Firman Allah SWT:
“kitab yang telah KAMI turunkan ia kepada engkau (muhamad) diberi berkah. (QS  shaad : 29).[14]

C.    GARIS BESAR KANDUNGAN ALQUR’AN
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an secara garis besar terkandung menjadi beberapa pokok sebagaimana berikut ini
  Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak dan tidak di peranakan.[15] Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir  [16]
Ibadah.
Ibadah dari segi bahasa adalah menyerah, tunduk, patuh, taat,[17]. Dari pengertian “Fuqaha”[18], ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapat Ridha dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dala ajaran agama Islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukun Islam. Mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci Ramadhan dan beribadah haji bagi yang  mampu menjalankannya.
Akhlaq
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW tidak lain untuk memperbaiki akhlaq manusia Dan rahmat bagi semesta alam[19]. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Hukum
Hukum-hukum yang ada di Al-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan hukuman pada seseorang yang terbukti bersalah.[20] Hukum dalam Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Assunah ada beberapa jenis atau macam seperti junayat, mu’amalat, munakahat, faraidh, dan jihad.
   Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan  Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id[21]. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa’ad.
 Sejarah-sejarah atau Kisah-kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT [22]serta ada juga yang mengalami kebinasaan[23] akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikhtibar.
  Dorongan untuk Berpikir
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran manusia[24] untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.










IV.        KESIMPULAN, SARAN & PENUTUP

A.        KESIMPULAN

Mempelajari isi Al-qur’an akan menambah perbendaharaan baru, memperluas pandangan dan pengetahuan, meningkatkan perspektif baru dan selalu menemui hal-hal yang selalu baru. Lebih jauh lagi, kita akan lebih yakin akan keunikan isinya yang menunjukan Maha Besarnya Allah sebagai penciptanya.Firman Allah :
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(Q.S.Al-A’raf 5)
            Banyak ulama yang mendefinisikan Alqur’an secara berbeda-beda. Yang pada intinya Alqur’an ialah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penutup para nabi dan rosul, dengan pelantaraan malaikat jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang di sampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.[25] Garis besar kandungan Alqur’an yaitu: Ilmu kalam(tauhid), Janji dan Ancaman, Kisah kisah , Hukum.

B. SARAN

Sebagai ummat muslim kita seharusnya membiasakan untuk 8M yaitu : membaca,memahami,mengkaji,menghayati ,menafsirkan, menghafal, mengamalkan, dan mengajarkan  tentang Alqur’an karena kalamullah adalah pedoman[26], petunjuk bagi manusia

 C.  PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan,dalam  pembuatan materi yang kami sajikan. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sebagai tambahan ilmu bagi semua pembaca, Amin ya robbal’alamin.
                                   

    DAFTAR PUSTAKA


Anwar,Rosihon,Pengantar Studi Islam 2009, Pustaka Setia ,Bandung,
Khalil Manna.2009,Study Ilmu Ilmu Alqur’a,Litera AntarNusa,Bogor

Manna Al Qaththan,Terjemah  Mabahits fi Ulum Al Qur’an, Mansyurat Al Ashr Al Hadis, ttp, 1973,   
    
Marzuki, Kamaluddin, 1992, Ulum Al Qur’an, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Anwar, Rosihon, 2012, Ulum Al Qur’an, Pustaka Setia, Bandung.

Djalal H.A., Abdul, 1998, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu, Surabaya.



[1] Rosihon Anwar,Ulumul Qur’an,(Bandung,Pustaka Setia, 2006)hlm 29
[2] Abdul wahab kholl,af,Ilmu Ushul Fiqih bab keistimewaan Alqur’an (Darul Qolam,Jakarta ,2003)hlm17 lihat juga Saehudin ,Pengantar Studi Islam (Pustaka Setia, Bandung ,2009 )hlm162.
[3] Rosihon Anwar,Ulum Alqur’an,(Pustaka Setia,Bandung,2012)hlm 31.
[4] Badruzzaman M.Yunus ,Pengantar Studi Islam (Pustaka Setia, Bandung ,2009 )hlm 163.
[5] Ibid.,hlm.32
[6] Ibid.,hlm.33-34
[7] Mahmudi AF.Bahan Ajar Tafsir(Kemeng,Jogjakarta,2010)hlm 1.
[8]Acep Hermawan,Ulumul Qur’an(PT Remaja Rosdakarya, Bandung , 2011)hlm 13.
[9] Saehudin,Pengantar studi Islam (pustaka setia.Bandung,2011)hlm 164.
[10] Para mufassirin berlainan Pendapat tentang jumlah nama nama Al Qur,an dan sifatnya.
[11] Mahmudi Af, Bahan Ajar dan Ilmu Tafsir(Kemenag,Jogjakarta,2010)hlm 1.
[12] Ibid.,hlm, 3.
[13] Kota yang di dikirimi mushaf antaralain: Madinah,Makah,Syam,Yaman,Bahrain,Basrah,Kufah.
[14] Kahar Masyhur pokok-pokok ulumul qur’an (Jakarta Rineka Cipta 1992)hlm 23-24
[15] QS Al Ikhlas:1-4 juz 30 surat ke 112.
[16] Badruzzaman M.Yunus,Pengantar studi Islam (pustaka setia.Bandung,2011)hlm 166.
[17] Didik Ahmad Supadie,Pengantar studi Islam(Raja Grafindo,Jakarta,2012)hlm 71.
[18] Fuquha’ adalah : Ulama’- Ulama’ Ahli Fiqih.
[19] QS Al Anbiya’ 107 juz 17 surat ke 21.
[20] Hukuman dera bagi org yang berzina,dan minum minuman keras,hukum pembagian harta warisan Annisa:12.
[21] QS Toha : 124-125 juz 16 surat ke 20 , QS Al A’raf:176-179 juz 9 surat ke 7.
[22] Kisah keluaraga luqman QS aluqman:12-19, keluaraga Ali Imran,KIsah Thalut dan Jalut QS ALBaqoroh:249-     250.
[23] Kisah Qorun dan Hartanya QS Al Qasas:79-81 surat ke 28 , kisah kan’an putra Nabi Nuh, kisah Raja Firaun
[24] QS.Al Baqoroh :219 juz 2 surat ke 2.
[25] Pengantar study islam Al-Quran, Mohammad Aly Ash-Shabuny; alihbahasa, H. Moh. Chudlori Umar, Moh. Matsna H.S. ( Bandung : Al-Ma’arif, 1987).hlm,97.
[26] Qs jatsiyah:20 surat ke 45.

1 comment: