METODE
- METODE DALAM MEMAHAMI AJARAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :Pengantar
Study Islam
Dosen Pengampu : Abdul Ghonni M.Ag
Oleh:
1. Roni
Cahyo Utomo (131311012)
2. Sukmawati
Maghfurina H (131311013)
3. Mukti
Nela Sari (131311015)
4. Nihlatun
Nafi’ah (131311021)
5. Hamim
jazuli (131311031)
6. Arinial
Husna (131311014)
FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG TAHUN
2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam
merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun dibutuhkan
cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh mengenai agama Islam.
Sejak Islam masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini telah timbul
berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga dibutuhkanlah
penguasaan tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami ajaran Islam.Maka,
dalam makalah ini kami (Pemakalah) akan mencoba membahas mengenai metode serta
beberapa hal yang berkaitan untuk memahami Islam di Indonesia.
Metode
memiliki peranan penting dalam mempelajari agama termasuk Islam. Agama Islam
perlu dikaji secara komprehensif[1]
dan tidak secara parsial. Agama islam masih sangat membutuhkan penelitian
yang akurat. Ahli-ahli ilmu pengetahuan, termasuk dalam hal ini para
orientalis, mendekati islam dengan metode ilmiah saja. Akibatnya, penelitiannya
itu kurang menarik tetapi sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh. Yang
mereka ketahui hanya segi-segi luar dari islam saja. Sebaliknya para ulama’
kita sudah terbiasa memahami islam dengan doktriner dan dogmatis, yang sama
sekali tidak dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan yang hidup didalam
masarakat. Akibatnya, penafsirannya itu tidak dapat diterapkan didalam
masyarakat.. Maka usaha intelektual yang sungguh sungguh dalam menjelaskan dan mensistematiskan
berbagai aspek ajaran islam mutlak perlu digalakkan agar umat islam punya kemampuan
menghadapi dan memecahkan masalah masalah modern yang di hadapi bangsa
Indonesia seperti kemiskinan keterbelakangan ekonomi, pertambahan penduduk ,
pekembangan politik , dan yang sangat mendesak adalah : keadilan sosio-ekonomi.[2]
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah definisi metode dan
metodologi secara terminology dan etimologi ?
2. Apasajakah perbedaan metode dan metodologi secara umum?
3. Sebut dan jelaskan metode metode
dalam memahami ajaran Islam ?
II.
PEMBAHASAN
A
Definisi Metode dan Metodologi
Menurut bahasa (etimologi),
metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta (sepanjang),hodus (jalan). Jadi,
metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah langkah yang ditempuh dalam
suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.[3]
Menurut istilah (terminologi), metode
adalah cara kerja sitematis(cepat dan tepat) yang digunakan untuk memahami
objek atau realitas yang telah di analisa untuk memberi uraian, penjelasan dan
penentuan nilai[4].
Jadi metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan
langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
Sedangkan metodologi berasal dari tiga kata Yunani (meta, hetodos dan logos). Meta berarti menuju, melalui
dan mengikuti. Heterodos berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai sesuatu. Logos berati studi tentang atau teori tentang.Jadi Metodologi
adalah cara-cara yang digunakan manusia untuk mencapai pengetahuan tentang
realita atau kebenaran. Makna lain menyebutkan Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara
yang digunakan untuk memperoleh kebenaran dengan menggunakan penelusuran atau
tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang
sedang dikaji.
- Perbedaan Metode dan Metodologi
Banyak
orang yang menyamakan istilah antara metode dan metodologi, padahal diantara
kedua itu memiliki pengertian yang berbeda di antarnya:
- Metode
- Merupakan langkah – langkah praktis dan sistematis yang ada dalam ilmu – ilmu tertentu yang sudah tidak dipertanyakan lagi (aplikatif).
- Dianggap sudah bisa mengantarkan seseorang mencapai kebenaran dalam ilmu tersebut.
- Tidak ada perdebatan, refleksi dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan.
- Tidak menjadi bagian dari sistematika filsafat.
- Metodologi
- Merupakan kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan.
2. Terbuka luas untuk mengkaji, dapat
di perdebatkan(disputable) dan
merefleksi cara kerja suatu ilmu.
- Tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima tetapi berupa kajian tentang metode.
- Metodologi juga menjadi bagian dari sistematika filsafat[5]
C. Metode Metode Dalam Memahami Ajaran
Islam
Menurut Ali Syari’ati, [6]Metode
memahami Islam harus melibatkan beberapa dimensi. Mengkaji Islam hanya dengan
satu dimensi atau satu sudut pandang saja dan mengabaikan dimensi yang lain
tidak akan berhasil menangkap makna Al-Qur’an secara utuh dan padu.[7] Sebelum membahas mengenai metode memahami
ajaran islam, pemakalah akan menjelaskan mengenai kata “Memahami”. Memahami
berasal dari kata paham yang artinya mengerti,
memaklumi dan mengetahui sesuatu hal yang sedang diamati, didengarkan,
dikerjakan ataupun sesuatu hal yang sedang terjadi.[8]
Metode dalam memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam
hubungan ini, jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang
akan terlihat hanya satu dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak.
Mungkin kita berhasil melihatnya secara tepat, namun tidak cukup bila kita
ingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah Alqur’an sendiri. Kitab
ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh sarjana-sarjana
besar sepanjang sejarah. Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik[9]
dan sastra Alqur’an.
Adapun metode metode dalam memahami
ajaran islam secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Metode Diakronis
Adalah metode mempelajari Islam yang
menonjolkan aspek sejarah. Metode ini memberi kemungkinan adanya studi
komparasi tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam
Islam.
Metode
ini juga menghendaki adanya pengetahuan ,pemahaman dan penguraian ajaran-ajaran
Islam dari sumber dasarnya, yakni Al-qur`an dan As-Sunnah serta latar belakang
masyarakat, sejarah, budaya disamping sirah Nabi SAW dengan segala akal dan
pikirannya.
- Metode Sinkronik-Analitis
Adalah metode
mempelajari Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis yang sangat
berguna bagi perkembangan keimanan dan mental intelek umat Islam. Metode ini
lebih mengutamakan segi aplkatif dan praktis, tetapi juga mengutamakan teoritik.Metode
diakronis dan metode sinkronik-analitik menggunakan asumsi dasar sebagai
berikut [10]:
a. Islam adalah agama wahyu Ilahi yang
berlainan dengan kebudayaan sebagai hasil daya cipta dan rasa manusia (Q.S.
Al-Najm : 3-4).
- Islam adalah agama yang sempurna dan di atas segala – galanya (Q.S. Al-Maidah :3).
- Islam merupakan supra sistem yang mempunyai beberapa sistem dan sub sistem serta komponen dengan bagian – bagiannya dan secara keseluruhan merupakan struktur yang unik (Q.S. Fushilat :37).
- Wajib bagi umat Islam untuk mengajak pada yang ma`ruf dan nahi munkar (Q.S. Ali Imran :104).
- Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain kejalan Allah SWT (Q.S. An- Nahl : 125)
- Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan risalah Islam menurut kemampuannya .
- Wajib bagi sebagian umat Islam untuk memperdalam ajaran agama Islam (Q.S. Al-Taubah : 122).
- Metode Problem solving (hallu al-musykilat)
Adalah
Suatu Metode yang mempelajari Islam dan mengajak pemeluknya untuk berlatih menghadapi
berbagai masalah dari suatu cabang ilmu pengetahuan dengan menggunakan solusi
atau cara penyelesaian masalah secara bersama sama.[11]
- Metode Emperis (Tajribiyah)
Suatu
metode mempelajari Islam yang memungkinkan Umat Islam mempelajari ajarannya
melalui proses aktualisasi dan internalisasi norma-norma dan kaidah Islam
dengan suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial, kemudian
secara deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma
baru.[12]
Metode problem solving dan metode empiris menggunakan asumsi
dasar sebagai berikut :
- Norma (ketentuan ) kebajikan dan kemungkaran selalu ada dan diterangkan dalam Islam (Q.S. Ali Imran : 104)
- Ajaran Islam merupakan jalan untuk menuju ridla Allah SWT (Q.S. Al-Fath : 29).
- Ajaran Islam merupakan risalah atau pedoman hidup di dunia dan akhirat (Q.S. Al-Syura : 13).
- Ajaran Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan (Q.S. Al-Baqarah :120 dan Al-Taubah :122)
- Metode Deduktif ( Al-Manhaj Al Istinbathiyah )
Suatu metode mamahami Islam dengan
cara menyusun kaidah-kaidah secara logis dan filosofis dan selanjutnya kaidah
tersebut diaplikasikan untuk menentukan masalah - masalah yang dihadapi.Metode
ini dipakai untuk sarana meng-istimbatkan hukum syara` dan kaidah itu bener-bener
bersifat penentu dalam masalah furu’ tanpa menghiraukan sesuai tidaknya dengan
madzhabnya. Metode ini dikenal dengan metode mutakallimin atau metode
syafi`iyah.
- Metode Induktif (al - Manhaj al-Istiqraiyah)
Suatu
metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah hukum untuk diterapkan
kepada masalah-masalah furu` yang disesuaikan dengan madzhabnya terlebih
dahulu.
Metode pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah
khusus , lalu dianalisis, kemudian disusun kaidah hukum dengan catatan setelah
terlebih dahulu disesuaikan dengan madzhabny.
Selanjutnya,
terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh Nasruddin Razzak. Ia
mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh. Cara tersebut digunakan
untuk memahami Islam paling besar agar menjadi pemeluk agama yang mantap dan
untuk menumbuhkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain. Metode tersebut
juga di tempuh dalam rangka menghindari kesalahfahaman yang menimbulkan sikap
serta pola hidup beragama yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.[13]
Untuk
memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin
Razzak, yaitu sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari dari
sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
2.
Islam harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari dari
kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama, dan sarjana
Islam.
4. Islam hendaknya dipelajari dari
ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an kemudian dihubungkan dengan
kenyataan historis, empiris dan sosologis.
Dari
beberapa metode tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis
besar, yaitu:
1.
Metode komparasi, yaitu Suatu metode untuk memahami ajaran Islam
dengan membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya agar tercapai
pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi tersebut terlihat jelas
bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya Islam mengajarkan
kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.[14]
2.
Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan
memadukan metode ilmiah dengan metode logis normative dan brsifat rasional ,
obyektif, dan kritis dengan metode teologis-normatif.[15]
III.
PENUTUP
- KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas ,dapat disimpulkan bahwa:
- metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
- Metodologi
berarti ilmu tentang cara-cara untuk sampai pada tujuan.
Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam. - Ada beberapa metode yang dipakai dalam studi Islam, seperti
Metode Diakronis Metode induktif
Metode Sinkronik-Analitik Metode Empiris
Metode Problem solving Metode Empiris
Adapun fungsi dari Metode yaitu :
suatu cara untuk menghasilkan pemahaman islam yang komprehensif dan utuh, guna
memandu perjalanan umat islam dalam menghadapi dan menjawab permasalahan ajaran
keislaman yang variatif.
B PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan,dalam pembuatan materi yang
kami sajikan.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sebagai tambahan ilmu bagi semua
pembaca, Amin ya robbal’alamin.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah,Yatimin.2006.Studi Islam Kontemporer. Jakarta:Amzah .
Fanani,Muhyar.
2008. Metode Studi Islam . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mudzhar,Anto.2007.Pendekata studi Islam. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Nata,
Abuddin. 2009. Metodologi Studi Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.
Pimay,
Awaludin,. Ilyas Supena. 2008. Pendekatan
Studi Islam. Semarang: Penerbit GunungJati.
Saehudin,dkk.2009.
Pengnantar Studi Islam.: Bandung:
Pustaka Setia.
Sulthon,Muhammad.2003.Desain Ilmu Dakwah. Semarang:Walisongo
Pers.
[1] Komprehensif menurut Daryanto Kamus
Bahasa Indonesia Modern,(Surabaya ,Apolo,1994), hlm. 117 bermakna: mencakup
wawasan yang luas.
[2] Abudin Nata , Metode Studi
Islam,(Jakarta ,Raja Grafindo persada,1998), hlm. 4.
[3] Muhyar Fanani,Metode Studi
Islam,(, Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2008 )pengantar hlm ix , Lihat
juga Muhammad Sulthon , Desain Ilmu Dakwah ,(Yogyakarta,
Pusataka Pelajar ,2003), hlm. 105.Lihat juga Abdullah Yatimin,Studi Islam Kontemporer(Jakarta,Amzah,2006,)hlm.
147.
[4] Awaludin Pimay, Ilyas Supena ,Pendekatan
Studi Islam,(Semarang , Penerbit Gunung Jati , 2008)hlm 1 . lihat juga
Ahmad Tafsir ,Metodologi Pengajaran Agama
Islam,(Bandung,Remaja Rosyda Karya, 1966),hlm. 3.
[5] Muhyar Fanani,Metode Studi
Islam,(Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008 )pengantar hlm. ix paragraf 2.
[6] Dalam bukunya yang berjudul Tentang
Sosiologi Islam Ali Syari’ati,menuliskan uraian singkat yang pada intinya
Islam harus dilihat dari berbagai dimensi.
[7] Awaludin Pimay, Ilyas Supena ,Pendekatan
Studi Islam(Semarang , Penerbit Gunung Jati , 2008),hlm. 48.Lihat juga Syaifullah Mahyudin (Yogyakarta
: Ananda , 1982) cet.1., hlm. 72.
[8] Yatimin Abdullah,Studi Islam
Kontemporer, (Jakarta,Amzah,2006),hlm. 149.
[9] Daryanto Kamus Bahasa
Indonesia Modern(Surabaya ,Apolo,1994)hlm 128 linguisti berarti ilmu
Tentang Tata Bahasa.
[10] Awaludin Pimay, Ilyas Supena ,Pendekatan
Studi Islam(Semarang , Penerbit Gunung Jati , 2008)hlm 48-49
[11] http://indonesiakujayasekali.blogspot.com/2012/12/metode-pemecahan-masalah-problem-solving.html.Diakses
24 november 2013 jam 12:45
[12] Abudin Nata , Metode Studi
Islam,(Jakarta ,Raja Grafindo persada,1998) hlm 157.
[13] Badruzzaman M.Yunus dkk, Pengantar Studi Islam,(Bandung, Pustaka
Setia ,2009)hlm 69. Lihat juga Awaludin Pimay, Ilyas Supena ,Pendekatan Studi Islam,(Semarang,Penerbit
Gunung Jati , 2008)hlm50-51
[14] Abudin Nata , Metode Studi
Islam,(Jakarta ,Raja Grafindo persada,1998), hlm .160.Lihat juga Awaludin
Pimay, Ilyas Supena ,Pendekatan Studi
Islam(Semarang , Penerbit Gunung Jati , 2008),hlm. 55-56. Lihat juga Yatimin
Abdullah,Studi Islam Kontemporer(Jakarta,Amzah,2006),hlm.151
[15] Ibid.hlm.,160
assalamualaikum wr. wb. saya dari gresik sedikit menyesuaikan keadaan study anda tentang beberapa metode ini salah satunya metode sintesis. krn saya hidup di dunia malam dengan dasar rasional yang saya miliki karena dulu saya pernah mempelajari kehidupan di pesantren hny 3 thun . Banyak santri yang ingin melanjutkan dakwahnya dengan seorang tetapi cara berbeda. saya kesulitan tentang kehidupan pribadi dan agama tentang realita perkembangan dunia malam, akan tetapi saya tidak mengikuti kebiasaan yang saya hadapi di tengah free life style on club house , tujuan yang sya maksud untuk mengajak manusia dg jalan yg lurus dengan meyadrkan kehidupan manusia zaman sekarang yaitu foya-foya. disini saya share bagaimana cara menemani sesorang kawan tersebut untuk memindahkan pola kehidupan dan pikiran agar menjauhi kebiasaan dunia malam krn saya sedikit kasihan dengan kehidupan kawan saya itu. mohon di bls atas sharing saya. syukron
ReplyDelete